Indonesia Minta Starlink Tempatkan Pusat Operasional Jaringan di Dalam Negeri untuk Lindungi Kedaulatan Nasional

Layanan internet Starlink milik Elon Musk secara resmi diluncurkan di Bali pada hari Minggu, namun Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi mengungkapkan bahwa beberapa aspek peluncurannya di Indonesia masih dalam tinjauan. Hal-hal ini mencakup kekhawatiran terkait pusat operasi jaringan (NOC) dan perpajakan.

“Untuk menjaga persaingan yang adil di antara semua operator seluler, kementerian sedang memeriksa berbagai aspek pengenalan Starlink dengan cermat,” kata Setiadi dalam konferensi pers di Media Center World Water Forum (WWF) pada hari Minggu.

Isu-isu yang sedang diteliti termasuk pendirian NOC, standar layanan pelanggan, dan kebijakan perpajakan, termasuk pajak pertambahan nilai (PPN) dan pajak penghasilan. Setiadi menekankan bahwa semua operator internet, termasuk Starlink, harus memenuhi kewajiban perpajakan mereka.

Salah satu masalah penting yang sedang dibahas oleh pemerintah Indonesia adalah memastikan bahwa NOC Starlink beroperasi di dalam yurisdiksi negara. Menteri Budi sangat waspada terhadap kemungkinan NOC di luar negeri yang dieksploitasi untuk aktivitas ilegal seperti perjudian online dan pornografi.

Pemerintah bersikeras agar NOC berada di Indonesia sehingga regulator dapat mengambil tindakan langsung jika Starlink melanggar peraturan dalam negeri. Dia mengatakan bahwa secara teknologi, Starlink dapat mengatasi kekurangan cakupan internet di Indonesia, tetapi kedaulatan nasional tidak boleh dikompromikan.

Budi menambahkan bahwa mereka juga tidak ingin penyedia layanan internet Starlink mendominasi pasar dan mengabaikan tanggung jawab mereka. Satelit yang bergerak ke negara lain juga dikhawatirkan dapat mengancam data pengguna domestik.

“Ini berbahaya (terkait data pengguna domestik) karena satelit yang bergerak ke negara lain dapat mengakses data kita, dan tentu saja kita tidak ingin itu terjadi. Jadi, mari kita bekerja sama dan mencari dukungan. Kita tidak ingin Indonesia hanya menjadi pasar, mengabaikan perlindungan warga kita, terutama yang membutuhkan layanan dan akses kita,” kata Budi.

Penyedia internet lokal mengandalkan base transceiver stations untuk mengirimkan sinyal dan tidak dapat mencapai pulau-pulau terluar karena cakupan mereka terbatas. Menurut Budi, satelit-satelit Starlink, yang berada di orbit rendah, akan membantu mereka menyediakan internet lebih cepat dengan cakupan nasional.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan dari lebih dari 10.000 klinik di seluruh negeri, masih ada sekitar 2.700 yang belum memiliki akses internet. “Internet dapat membuka akses yang lebih baik ke layanan kesehatan karena komunikasi antar daerah dikatakan lebih mudah, sehingga pelaporan dari fasilitas layanan kesehatan dapat dilakukan secara real-time atau up to date,” katanya.

Indonesia di bawah kepemimpinan Jokowi telah mendorong pengembangan sektor teknologi digital dan informasi, dengan tujuan mencapai Visi Indonesia Emas 2045 dari pemerintah. Negara ini berharap menjadi salah satu dari lima ekonomi terbesar di dunia dengan PDB hingga $9 triliun, tepat satu abad setelah meraih kemerdekaan dari penjajah Belanda.